Jatuh 7 kali bangun 8 kali
Pernahkah kita membayangkan bagaimana bila balita di seluruh dunia
berhenti belajar berdiri dan berjalan dikarenakan mereka trauma, karena
setiap mereka mencoba pasti akan terjatuh dan kesakitan. Mungkin penerus
kita akan menjadi orang yang hanya akan merangkak di setiap sudut kota
dan pedesaan. Tetapi pada kenyataannya, mereka tidak kapok untuk terus
mencoba lagi dan lagi. Terlintaskah di pikiran balita untuk menyerah dan
kembali mengambil dot mereka dan berkata : "Sudah cukup! Kakiku dan
tanganku sakit terjatuh terus-terusan! Aku memilih berhenti!!!" Apakah
balita berpikir seperti itu? Saya dan Saudara pasti sepakat kalau
jawabannya adalah TIDAK!!! Semakin mereka terjatuh semakin mereka
penasaran dan berani mencoba lagi begitu tangisan mereka reda.
Ada banyak hal dalam kehidupan yang harusnya membuat diri sendiri malu,
saat menghadapi berbagai masalah yang datang banyak orang yang memilih
menyerah hanya dikarenakan mereka trauma "sakit" karena tidak berhasil
menghadapinya, ditambah masalah baru yang datang. Padahal Tuhan
memberikan persoalan sesuai dengan level kita dan telah memberikan jalan
keluar, tugas kita hanya mencoba terus dengan berbagai cara sampai
berhasil. Kita tidak seperti balita yang belum begitu bisa berpikir
dengan jernih, kita bisa memikirkan jalan keluar terbaik. Terkadang ada
saatnya masalah yang bertubi-tubi datang disaat masalah sebelumnya belum
tuntas, jika ingin menangis adalah hal yang manusiawi karena kita
memiliki perasaan. Namun perlu diingat jangan menangis tanpa berhenti,
balitapun bisa berhenti menangis saat merasa sudah lega. Begitupun kita
seharusnya sebagai orang yang telah dewasa harus berhenti menangis saat
perasaan lega itu didapatkan. Mulailah lagi mencoba layaknya balita yang
belajar berdiri dan berjalan. Coha lagi, lagi, dan lagi sampai
berhasil.
Banyak pertanyaan mulai timbul karena faktor usia, kesehatan, fisik yang
tidak memadai, apa hanya sampai disitu saja? Jika menurut Saudara hal
ini menjadi sebuah batu sandungan untu mencoba lagi, cobalah mulai
melihat keadaan orang lain yang terbukti bisa melampaui apa yang Saudara
pikir tidak mungkin.
Apa seorang yang lanjut usia bisa sukses?
Apa seorang yang cacat fisik bisa menjadi pemenang?
Apa seorang yang memiliki penyakit tidak bisa lagi berkarya dalam hidup?
Mungkin banyak diantara Saudara-saudara kita bergelut dalam
masalah-masalah di atas dan sangat berbeban berat dan mulai berpikir ah
sudahlah cukup sampai di sini, janganlah berkecil hati. Ada banyak
saudara-saudara di luar sana yang terbukti mampu untuk mengatasi masalah
mereka yang sama seperti yang disebutkan di atas, sebut saja
diantaranya :
1. Colonel Sander yang di usia 62 tahun harus memulai hidup dari awal
karena restorannya tutup akibat sepi tidak dikunjungi orang karena ada
jalan baru. Saat itu tunjangan hari tuanya hanya tersisa US$ 105. Ia
tawarkan resep makanan ke lebih dari 1000 restoran dan restoran ke1008
yang akhirnya menerima, dan selanjutnya semakin banyak restoran yang
menjual resepnya. Sampai akhirnya terserang leukimia, di usia 90 tahun
ia telah melakukan perjalanan 250.000 mil untuk memperkenalkan
masakannya.
2. Hellen Keller adalah wanita tegar yang menjadi inspirasi bagi dunia,
dikenal sebagai pejuang hak-hak wanita, pembela orang cacat, serta
pengarang produktif dan sukses. Taukah Saudara sebenarnya ia kehilangan
pengelihatan, pendengaran, dan bisu selama hidupnya sejak usia 19 bulan
akibat demam tinggi. Pada awal penderitaannya Helen kecil sangat
frustasi, ia menjadi pemarah, kasar, merusak, dan suka menyerang. Sampai
ia bertemu seorang guru yang bisa mengajarnya berkomunikasi. Helen
akhirnya sukses dan lulus dari universitas ternama dengan hasil
memuaskan. Semasa kuliah ia menulis buku "The story of My Life" yang
sukses terjual dan menjadi sumber inspirasi dunia.
3. Tony Christiansen yang harus merelakan kedua kakinya diamputasi
karena kecelakaan kereta api, sejak itu hidupnya harus bergantung pada
kursi roda, namun apa ia menyerah? Ia telah melakukan banyak hal yang
tidak bisa dilakukan orang lain, ia adalah juara renang, anggota regu
penyelamat pantai, juara speed way dan balap motor. Ia juga pilot
bersertifikat dan pemegang sabuk hitam Dan-2 (level 2) Tae Kwon Do serta
pebisnis sukses dan telah menaklukkan salah satu gunung tertinggi di
dunia yaitu puncak gunung Kilimanjaro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar