Pendidikan dalam Islam dianggap penting
guna membentuk aqidah dan karakter seorang muslim. Selain ia akan
menjadi orang yang beriman kepada Allah serta memiliki akhlak yang benar-benar
islami.
“Ini penting diperhatikan karena umat islam saat ini dikepung dengan
hal-hal yang bsia merusak aqidah remaja kita, apalagi Budaya Barat menyerang
kita selama ini. Parahnya, banyak kalangan muslim yang tidak tahu pengetahuan
tentang hal itu hingga mereka menuruti
apa yang dianggap Barat padahal itu sebenanrnya meneysatkan,” terang Hj Irena Handono saat memberikan ceramahnya
di Mesjid Baitul Hikmah, Komplek Mekar Indah (25/6) Cijerah Kota Bandung dalam
peringatan Isra Miraj yang dihadiri
kurag lebih 500 orang serta Sosialisasi SD Islam Baqitul Hikmah yang dimulai
pada tahun ini.
Salah satu Budaya Barat yang disorot olehnya adalah soal Valentine Day.
Menurutnya, sangat ironis tatkala umat Islam setiap tanggal 14 Februari memperingatinya
padahal itu bukan Budaya Islam. Katanya, sesungguhnya kalau kita ingin
mencintais esama muslim tak perlu setiap tahun melainkan hal itu harus
dilakukans etiap saat ataus etiap waktu.
“Valentine Day ini sungguh damapknya sangat negatif bagi kaum muslimin.
Banyak diantatra mereka yang mengikuti kegiatan itu tanpa paham apa yang mereka
lakukans esungguhnya merusak Islam dan bertentangan dengana turan Islam. Hal
ini disebabkan semangat Iqrokaum muslim di negeri ini sangat lemah,” ujarnya
sambil mengajak kaum muslimin agar mau terus belajar menggali ilmu-ilmu Islam.
Tak kalah parahnya, Hj Irena Handono memaparkan pula tentang Ulang Tahun.
Buadaya Barat yang banyak dilakukan oleh oleh oranmg-orang di negeri ini,
sesungguhnya banyak tidak tahu kalau hal tersebut adalah budaya yang cukup
menyesatkan. Banyak orangtua, katanya
tidak tahu dalam peringatan itu sering anak-anak dipakaikan topi
segitiga. Padahal berdasarkan sejarahnya, topi itu adalah sebagai ciri bagi
muslim yang murtad dan topi itu sering digunakan Santo Benito. Ceritanya, di
Andalusia kaum muslimin berhasil dikalahkan oleh kaum Nasrani di bawah pipinan
Ratu Issabella. Saat mereka dikumpulkan, sang ratu mengatakan, siapa yang tetap
bertahan dengan keislamannya maka akan dibunuh sedangkan yang mau masuk Nasrani
maka diselamatkan dan tidak akan dibunuh, lalu sebagai cirinya maka yang murtad
itu diberikan topi segitiga tadiagar tidak dibunuh.
“Apakah orang Islam yangs elalu merayakan ulang tahun, dan yang
merayakannya ingin dinamai sebanding
dengan orang-orang murtad tadi,” tanyanya kepada hadirin.
Karenanya, Irena Handono meminta agars egenap kaum muslimin mau belajar
tentang islam yang sesungguhnya agar mereka tidak terjebak dalam kesesatan.
“Mari manfaatkan kesempatan untuk belajar dalam berbagai kesempatan agar umat
islam tidak tersesat dengan Budaya Barat yangs esungguhnya menytesatkan dan
bsia merusak aqidah,” pungkas Ketua Umum Gerakan Muslimat Indonesia (GMI) Pusat
dalam kesempatan itu.***